Sudahkah anda berbuat baik hari ini....

Kamis, 09 Februari 2012

Manfaat Shalat Tahajud 3 Kisah Nyata



Blogger, kisah nyata Manfaat Salat Tahajud 3 ini adalah kisah nyata yang berbeda dari cerita sebelumnya Manfaat Shalat Tahajud 1 dan Manfaat Shalat Tahajud 2. Silakan dibaca dan diambil hikmahnya untuk diri sendiri. Jangan lupa komen :)

Manfaat Shalat Tahajud 3 Kisah Nyata

Ada sebuah rahasia penting yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini. Sebuah rahasia yang maha dahsyat bila anda rutin melaksanakan sholat sunah Tahajud. Sholat yang dilaksanakan sepertiga malam dengan penuh keheningan, karena di saat itu banyak orang yang tertidur lelap.

Pada saat itulah sebaiknya anda bangun dari tidur. Mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat sunah Tahajud. Boleh anda laksanakan 2 rakaat ditutup dengan witir 1 rakaat. Boleh juga 8 rakaat dan ditutup dengan witir 3 rakaat. Bila anda sanggup, boleh juga sampai 23 rakaat.

Namun, yang paling penting adalah konsistensi dalam pelaksanaannya. Lebih baik melaksanakan sholat tahajud dengan rakaat yang sedikit tapi rutin tiap malam, daripada banyak rakaatnya tapi tidak rutin. Anda perlu konsisten dan memiliki komitmen yang tinggi dalam diri.

Hal terpenting dari sholat malam adalah anda merenungi hidup ini, melakukan instropeksi di hari kemarin dan memohon ampunan kepada Allah dengan seraya beristighfar dengan penuh ke-khusyuk-an. Memohon diberikan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas esok hari, dan yang lebih penting berdoa kepada Allah agar dilapangkan rezeki.
Saya menjadi teringat ketika hendak mau menikah di Bandung pada tahun 1998. Pada malam sebelum nikah, saya sempat bingung karena uang untuk transport penghulu dan juga tempat penginapan belum ada di kantong. Saya berdiskusi dengan almarhum ayah untuk mencarikan solusinya. Lalu saya katakan kesulitan saya itu kepada beliau. Ketika kesulitan itu saya sampaikan, ayah saya cuma tersenyum dan menyuruh saya untuk melaksanakan sholat tahajud.

Malamnya, saya sholat tahajud dengan penuh kekhusyukan agar besok dimudahkan dari segala urusan. Saya berserah diri kepada Allah seraya berdoa agar diberikan rezeki karena akan menikah besok lusa. Saya pun berdoa sambil menangis sesunggukan memohon ampun kepada-Nya. Segala ikhtiar sudah ditunaikan, sekarang saatnya saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Semoga Allah mengabulkan segala permintaan saya yang akan menikah esok lusa.

Besok paginya, setelah sholat subuh berjamaah, ada ketukan pagar dari luar rumah. Begitu saya tengok keluar, ada pak Yono, salah satu pengurus masjid Al Iman datang ke rumah kami.

Setelah pintu pagar dibuka, lalu saya persilahkan beliau masuk ke ruang tamu. Setelah beliau ada di ruang tamu, maka mengobrollah kami sebentar, lalu tiba-tiba saja diberinya saya amplop yang berisi uang. Jumlahnya pas banget dengan yang saya butuhkan. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, saya mengucap syukur kepada Allah. Ternyata di pagi hari itu, Allah memberikan rezekinya lewat pak Yono dan kawan-kawan pengurus masjid yang tidak bisa ikut hadir dalam pernikahan saya di kota Bandung.
Rahasia sholat tahajud mungkin sudah pernah anda dapatkan. Dia datang berbeda-beda caranya. Ada yang cepat, dan ada yang lambat. Tergantung dari ridho Allah, dan cara kita berdoa. Terkadang kita sering terlupa bahwa doa adalah permohonan dan permintaan hambaNya yang memasrahkan dirinya agar diampuni dosanya, diberikan kemudahan hidup di dunia dan akhirat kelak. Merendahkan diri dihadapan sang penguasa langit dan bumi.

Semoga Allah mengabulkan doa-doa hambaNya yang berserah diri pada saat-saat keheningan sepertiga malam dengan melaksanakan sholat sunah tahajud. Oleh karenanya, jangan lupa pula untuk selalu sadar diri bahwa akan ada hidup sesudah mati. Di dunia ini kita hanyalah seorang pengembara yang singgah sebentar, lalu pergi kembali.

Sudahkah anda rutin melaksanakan sholat tahajud dan menemukan rahasia di dalamnya? Monggo disharing gan

Untuk Sukses Butuh KEMAUAN KUAT! (Billy Boen)



Tulisan Billy Boen kali ini tentang kesuksesan yang diraih dengan Kemauan Kuat. Anda ingin sukses dengan mudah tanpa usaha? Silakan dibaca dulu artikel Om Billy ini.

Untuk Sukses Butuh KEMAUAN KUAT! (Billy Boen)

Banyak yang nanya ke saya, "Kenapa sering kali di tengah jalan saya kehilangan motivasi dalam mengerjakan suatu tugas?", "Kenapa di tengah jalan saya mendadak jadi males?", "Kenapa saya tiba-tiba tidak fokus dan pengen rasanya untuk give up?"

Untuk menjawab ini, saya akan kasih 1 ilustrasi yang simple:
Bayangkan Agan ingin BANGET untuk kerja di suatu perusahaan yang memang sudah Agan dambakan dari dulu kuliah. Agan harus pergi interview. Agan rumahnya di Kelapa Gading, inteviewnya di Pondok Indah. Di tengah jalan ban mobil Agan kempes. Agan harus dongkrak, ganti ban, keringetan, cape. Setelah itu,...menurut Agan, apa yg akan Agan lakukan? Pulang ke rumah, atau lanjut ke interview? PASTI Agan akan lanjutin perjalanan untuk interview, right?
Bayangkan di hari Minggu Agan ngga tau lagi mau ngapain. Trus Agan berpikir, "Ke Plaza Senayan ah...cuci mata". Kejadiannya sama, Agan pergi dari rumah di Kelapa Gading, dan ditengah jalan ban mobil Agan kempes. Agan harus dongrkak, ganti ban, keringetan, cape. Setelah itu,...menurut Agan, apa yang akan Agan lakukan? Chancenya mungkin 50-50 untuk Agan lanjut ke Plaza Senayan atau pulang ke rumah, atau malah ke mall yang lain: Plaza Indonesia, Grand Indonesia, Pacific Place.
Di kedua ilustrasi ini saya mau tekankan bahwa "Untuk Sukses Butuh KEMAUAN Yang Kuat". Halangan pasti ada, seperti kiasan yang saya tulis di buku "Young On Top": "Tidak ada jalan yang semulus sutera."

Kalau Agan punya keinginan yang KUAT, maka halangan/rintangan yang Agan temui hanya menjadi sebuah kerikil kecil yang mungkin memperlambat laju Agan, tapi BUKAN membuat Agan berhenti total dan give up. Agan akan 'melihat' halangan/rintangan hanyalah sebuah tantangan yang akan dengan senang hati akan Agan hadapi.

Tapi, kalau Agan TIDAK PUNYA keinginan yang kuat, maka halangan/rintangan akan membuat Agan berhenti dan give up dan males2an. 

Find out APA yang Agan benar2 inginkan...? Apa yang saya share di sini, trust me...semuanya akan terjadi secara 'otomatis'! Kalau punya keinginan KUAT, Agan akan BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN...kalau harus terjatuh, Agan akan bangkit dengan sendirinya!

Semoga APA yang Agan benar2 inginkan akan Agan dapatkan...sooner than you think!

Kita Tidak Ditakdirkan Gagal!



Banyak yang mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Masalahnya bagaimana jika Anda mendapatkan kegagalan terus-menerus? Sudah mencoba berkali-kali namun tetap tidak berhasil juga. Apakah ada yang salah atau sudah ditakdirkan menjadi orang gagal?

Kita Tidak Ditakdirkan Gagal!

Jika Anda menganggap bahwa Anda sudah ditakdirkan menjadi orang yang gagal, artinya Anda sok tahu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, hanya Allah Yang Maha Mengetahui, kenapa kita mendahului-Nya?

Jika Anda mengatakan ada yang salah… maka jawaban Anda benar. Memang ada yang salah.

Apa kesalahan itu dan siapa yang salah?

Kegagalan Datang Karena Anda Kurang Mencoba

Anda gagal, jika Anda berhenti. Anda kurang mencoba. Anda bisa mengatakan sudah mencoba 100 kali, namun bisa jadi perlu 1.000 kali untuk berhasil. Mungkin Anda sudah berusaha selama 1 tahun, bisa jadi Anda harus menunggu 2 tahun agar bisa berhasil.

Thomas Alpha Edison melakukan 10.000 kali percobaan dalam menemukan bola lampu. Jika dia mengeluh dan berhenti mencoba setelah dia mencoba 100 kali, mungkin orang lain yang akan menjadi penemu. Seorang ahli photografi, harus memotret puluhan bahkan ratusan kali untuk menemukan hasil jepretan yang terbaik. Semuanya perlu percobaan, berulang kali, sampai Anda berhasil.

Banyak orang yang membangun bisnis, bertahun-tahun mengalami kerugian, dan dia mendapatkan untung pada tahun ke-3 atau lebih. Banyak kisah seperti ini, jika saya menuliskannya akan menjadi sebuah buku tersendiri. Intinya ialah, sering kali untuk meraih keberhasilan, memerlukan waktu yang panjang.

Jika Anda berhenti, artinya Anda memilih gagal. Atau kegagalan datang jika Anda berhenti mencoba.

Kegagalan Untuk Mereka Yang Tidak Sabar

Karena keberhasilan adalah perjalanan panjang, yang memerlukan percobaan berkali-kali, bahkan ribuan kali. Yang perlu perjalanan waktu yang panjang, maka untuk sukses kita perlu kesabaran. Sukses hanya untuk mereka yang teguh pada jalan yang benar. Mereka terus melakukan hal yang benar, tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti.

Hal ini disebabkan karena masih banyak yang berharap bahwa sukses itu instan. Saat keberhasilan tidak juga diraih maka mereka berhenti dan memutuskan untuk gagal. Memutuskan berhenti sama dengan memutuskan gagal.

Bisa saja sukses itu ada 3 langkah lagi dari tempat Anda berdiri saat ini. Saat ada keinginan untuk berhenti, ingatkanlah diri Anda: “mungkin tinggal 3 langkah lagi”.

Kegagalan Untuk Mereka Yang Kurang Ilmu

Anda tidak akan pernah berhasil, meski Anda sudah mencoba berkali-kali, jika caranya salah. Jika Anda tidak mengambil hikmah dari kegagalan masa lalu. Jika Anda tidak mengambil pelajaran dari keberhasilan orang lain. Jika Anda tidak mau belajar dari berbagai sumber. Yang Anda ketahui hanya cara yang salah. Jika Anda tidak mengubahnya, Anda tidak akan pernah berhasil.

Thomas Alpha Edison, melakukan 10.000 kali percobaan, dengan cara yang berbeda. Bukan dengan cara yang sama. Perbedaan itu bisa dari apa yang Anda lakukan atau cara Anda melakukannya. Dan, Anda akan mengetahui cara-cara lain jika Anda cukup ilmu. Belajarlah!

Perluas Horizon Anda

Kegagalan juga sering terjadi pada orang yang sempit horizonnya atau wawasannya. Dia yang membatasi diri, baik membatasi cara mencapai tujuan atau membatasi tujuannya.

Sebagai contoh, ada yang mengatakan dia telah gagal karena sudah tiga kali mencoba masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Tidak ada lagi kesempatan, katanya.

Iya, dia memang gagal masuk PTN, tetapi hidup dia belum gagal. Masih banyak peluang berhasil meski tanpa gelas dari PTN. Banyak orang yang berhasil, meski dia lulusan PTS, bahkan SMA, SMP, SD, bahkan tidak sekolah sekali pun. Jadi, jangan persempit keberhasilan hanya dengan mendefinisikannya dengan masuk PTN.

Tetaplah mencoba, bersabar, belajar, dan perluas wawasan Anda serta jangan lupa BERDOA juga. Mudah-mudahan kegagalan tidak terus menerpa Anda.

Selasa, 07 Februari 2012

kisah



Kutitip Dia Yaa Alloh


Suara adzan Isya’ yang terdengar pelan dari salon komputer sang Ayah membuat Rafi, anak yang masih berusia dua tahun itu mengingatkan Ayahnya. “Ayah, waktunya sholat ya...?” dengan polosnya Ia bertanya pada sang Ayah yang sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah di depan komputer. “Iya sayang, Ayah mau berwudlu dulu ya...” jawab sang Ayah dengan tersenyum. “Ayah mau ke mana?” Tanya sang Anak lagi. “Ayah mau sholat ke masjid” jawab sang Ayah. “Rafi ikut” jawab sang Anak dengan mengiba. “Sayang, di luar sangat dingin, mas Rafi di rumah saja ya sama Bunda,” jawab sang Ayah. “Rafi ikut Ayah...” jawab sang Anak dengan mata yang berkaca-kaca...
Sang Ayah memandangi anaknya dengan iba, dia berusaha meyakinkan anaknya yang masih kecil tersebut. Tetapi semakin diyakinkan, si Anak semakin menangis menjadi, karena memang hanya satu keinginan sang Anak, yaitu mengikuti Ayahnya sholat ke masjid. Dilihatnya sang Istri sudah tertidur sangat nyenyak, mungkin karena pekerjaan hari ini yang melelahkan dan kebetulan memang sedang berhalangan untuk sholat.
“Baiklah, mas Rafi ikut Ayah ke masjid, tetapi nanti mas Rafi ikut sholat dan tidak mengganggu yang lain ya...” pesan Ayah tersebut kepada anaknya. Rafi kecil mengangguk, rupanya janji itu telah mengganti kesedihan yang menyelimutinya, dengan kebahagiaan yang tak terkira dihatinya nan tulus itu. Kemudian Sang Ayah menuntun anaknya yang masih kecil untuk berwudlu dan menggunakan baju Muslim yang kemudian mereka berdua berangkat ke masjid bersama-sama.
Hawa dingin kota Wollongong menyelimuti perjalanan mereka. “Mas Rafi kedinginan?” Tanya sang Ayah. Si Rafi kecil mengangguk. “Sini Ayah gendong biar hangat” kata sang ayah. Kemudian mereka berdua berjalan memasuki Omar Mosque yang telah ramai dengan jamaah.
Selagi menanti iqomat berkumandang, Si Rafi kecil tetap berada di dekapan sang Ayah. Namun tak berapa lama ia tertidur, mungkin karena lelah ataupun memang sudah malam bagi dia untuk masih terjaga. Karena sholat Isya di kota Wollongong NSW saat itu tepat berada di pukul 20:40 PM.
Sang Ayah mulai bingung. Ia gelisah, jangan-jangan si Rafi kecil nanti terbangun dan menangis di saat sholat sedang berlangsung, “Apakah saya harus terus mengikuti sholat berjamaah, atau pulang...” tanyanya dalam hati. Masih ditengah kebimbangan itu, tiba-tiba Syeh Abdurrahman memasuki masjid dan berkata, “Brother, why do you bring your child here!? He is still too young. Its very cold outside.” Katanya menasehati. Memang Syekh Abdurrahman sangat ketat sekali terhadap anak kecil yang bisa mengganggu kekhusyukan sholat. Berkali-kali beliau mengingatkan untuk tidak membawa anak kecil terutama anak yang masih sulit untuk diberi pengertian. Sudah banyak jamaah yang diingatkan karena kejadian anaknya yang mengganggu sholat.
“Syekh, should I go home now?” Tanya sang Ayah. Syeh Abdurrahman memandangi si Anak yang sudah terlelap tidur dipangkuan Ayahnya dengan iba. “If you think that he will not crying when we are praying, you can pray at the corner and take it beside you,” jawab Syeh Abdurrahman yang tak berapa lama Iqomatpun dikumandangkan oleh Muadzin.
Sang Ayah masih menggendong Rafi kecil di ruangan masjid bagian belakang. Ia ragu untuk meneruskan sholat berjamaah, karena malam semakin dingin, Ia takut anaknya nanti terbangun dan menangis, sehingga akan mengganggu jamaah yang lain. “Yaa Alloh..., kalau engkau menghendaki aku pulang dan tidak mengikuti sholat berjamaah, aku akan pulang sekarang, tetapi, kalau engkau masih mengizinkan aku untuk mengikuti sholat berjamaah bersama yang lain, hamba mohon, kuatkan anak kami sehingga saya bisa mengikuti sholat berjamaah dengan tenang...” doanya dalam hati.
“Brother, oh your son is sleeping..., its very cold outside...” kata Ahmad Fathi Salah yang baru tiba dan tiba-tiba menghampirinya, Ahmad adalah seorang sahabat, International student yang berasal dari Libya. “I think Its better for me to pray in my house,” jawab sang Ayah. “No...!, you can pray together with us,” jawab Ahmad. Ahmad kemudian melepas jaket kulitnya dan memberikan pada Ayah Rafi. “Use it to warmer your son.” Jawabnya. “Brother come here, you can pray here,” katanya kemudian sembari memberikan sebuah tempat untuk sholat dan tempat berbaring si Anak.
Mulanya ragu-ragu, tetapi Sang Ayah kemudian membaringkan si Anak tepat di sebelahnya dan kemudian menyelimuti dengan jaket kulit milik sahabatnya itu. “Yaa Alloh kutitipkan dia padaMu, jangan bangunkan dia sebelum sholat isya’ ini berakhir, Aamiin...” doa sang Ayah sebelum memulai sholat.
Sholatpun kemudian dimulai dan sang anak tetap terlelap dalam tidurnya. Dan... Alhamdulillah.., hingga rokaat ke empat berakhir, tak ada suara dari si Rafi kecil, dan begitu salam tanda sholat berakhir, Anak kecil itu bergerak-gerak, ia membuka matanya dan.. “Ayah, di mana kita...?” tanyanya dengan polos. “Kita di masjid sayang, tuh sholat barusan selesai,” kata Ayahnya dengan tersenyum.
Terucap syukur dalam hati sang ayah, “Terima kasih Yaa Alloh... telah Engkau bukakan pintu-pintu RahmatMu kepada hamba, Engkau beri hamba kesempatan untuk menikmati indahnya sholat berjamaah di rumahMu. Alhamdulillah...”
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah [9] : 18)
Subhanalloh...

Senin, 06 Februari 2012

Menjelang Wafatnya Rasululloh SAW



“Kisah yang mengharukan….amanah yang harus di sebarkan…..bagi umat yang mencintai Rasulullah SAW….”
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam”, kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,”
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?”, tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
“Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?”, tanya Jibril lagi.
“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan  khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: “Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?”
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata
Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku.”
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera
mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku”
“peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii,ummatii,ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku”
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita!
"http://i1253.photobucket.com/albums/hh582/acep11/Foto1173.jpg"